GELORA.CO - Wacana duet bakal capres (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dengan bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo mencuat.
Pertama kali wacana itu diucapkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Ia mengatakan duet Ganjar-Anies adalah suatu hal yang baik untuk kepemimpinan nasional.
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan, beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama-sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada," ujar Said lewat keterangannya, Senin (21/8).
"Apalagi, jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan. Sama-sama masih muda, cerdas dan enerjik," Said menambahkan.
Merespons wacana tersebut, Ganjar dan Anies pun sudah buka suara.
Menurut Anies pembahasan nama calon wakil presiden baru dibahas setelah partai yang menawarkan tergabung dalam satu koalisi.
"Orang partai, pimpinan partai, anggota partai kalau partainya bukan bagian dari koalisi bagaimana mungkin bisa dibahas namanya. Menjadi bagian dari koalisi dulu, baru ada pembahasan nama," kata Anies di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/8).
Terpisah, Ganjar merespons wacana tersebut dengan mengaku tak mempersoalkan wacana dirinya berpasangan dengan Anies di pilpres mendatang.
"Kalau ide, kan, bebas, namanya demokrasi," kata Ganjar di Balai Kota Solo, Selasa (24/8).
"Ya sah-sah saja. Dan kita mesti berdialog dengan siapa pun biar adem," imbuhnya.
Hingga kini Ganjar dan Anies belum menentukan cawapres pendamping di Pilpres 2024.
Sementara partai pendukung Anies punya respons berbeda terhadap wacana ini.
Partai Demokrat menegaskan masih komitmen mengusung Anies sebagai capres yang mengusung narasi perubahan.
"Saat ini kami Demokrat bersama koalisi perubahan sudah memiliki jalan sendiri," ucap Herzaky saat dihubungi, Rabu kemarin.
PKS menyambut baik wacana Ganjar-Anies, tetapi mengajukan satu syarat yakni Anies sebagai calon presiden.
Di sisi lain, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie alias Gus Choi tak mempermasalahkan wacana duet tersebut. Ia menyebut bahwa tak ada yang salah dalam bayangan tersebut. Ia juga menegaskan NasDem menghargai semua gagasan dan ide yang positif asal untuk kebaikan bangsa dan negara.
"Membayangkan boleh saja, membayangkan tidak dilarang. NasDem selalu terbuka untuk bergandengan tangan dengan semua pihak untuk kepentingan bangsa. NasDem tidak pernah membatasi gagasan dan komunikasi, tidak menutup diri. NasDem tidak eksklusif," kata Gus Choi saat dihubungi CNNIndonesia.com.
"Bukan tidak apa-apa, tapi untuk kepentingan republik semua bisa diwacanakan dan dibicarakan," imbuhnya.
Sumber: cnnindonesia